Sabtu, 02 Agustus 2008

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT UNDERPRICED PADA PENAWARAN PERDANA

CRITICAL REVIEW
RISET KEUANGAN

NAMA : MOHAMMAD SYARIF NUR R
NIM : 1M050837











ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT UNDERPRICED PADA PENAWARAN PERDANA
di Bursa Efek Jakarta (BEJ)

(Materi minggu ke – 1)


Perusahaan yang berkembang saat ini adalah semua perusahaan yang sudah mampu go-publik. Pada dasarnya, perusahaan yang go-publik ini memiliki ciri yang mudah untuk diidentifikasi yaitu dengan telah terdaftarnya nama perusahaan tersebut pada pasar modal (bursa efek). Maksud dari hal ini adalah kepemilikan atas perusahaan yang dilambangkan dengan saham, menjadi suatu informasi yang bisa dilihat dan dikonsumsi oleh umum. Para investor dan masyarakat umum dapat menggunakan informasi tersebut sebagai bahan referensi bila ingin berivestasi.

Perusahaan yang akan ikut listing pada BEJ paling tidak memiliki fundamental yang baik. Hal ini dikarenakan agar investor dan masyarakat yang melihat akan memiliki persepsi baik juga. Secara tidak langsung, kondisi fundamental perusahaan yang baik akan mempengaruhi harga saham yang sedang diperdagangkan. Perusahaan yang listing di BEJ memiliki profile yang memberikan kesan bahwa perusahaan tersebut layak untuk diperjual-belikan sahamnya kepada investor.

Perusahaan – perusahaan besar yang listing di BEJ, memiliki cara khusus untuk membuat harga penawaran perdana atas saham menjadi lebih tinggi. Cara tersebut yaitu dengan menggunakana jasa auditor yang memiliki tingkat reputasi baik. Dengan hasil audit yang dapat dipercaya, maka akan menimbulkan kesan yang positif bagi pihak eksternal perusahaan dan dapat memicu harga penawaran perdana yang lebih tinggi. Dengan seperti ini, maka tingkat Underpriced dari perusahaan tersebut akan dapat berkurang sedikit.

Seorang investor pasti akan dihadapkan pada kondisi ketidakpastian yang cukup tinggi atas investasi yang ditanamkan. Kondisi ini membawa efek tersendiri selain mempengaruhi tingkat underpriced. Investor menanamkan modalnya pasti dikarenakan ingin mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi pada saat yang akan datang. Dalam hal ini, biasanya perusahaan akan menggunakan underwriter yang baik supaya mengurangi resiko ketidakpastian tersebut. Selain itu, investor juga mempertimbangkan waktu / umur perusahaan yang bersangkutan. Maksud dari hal ini adalah dengan umur perusahaan yang lama dan cukup dikenal secara publik maka akan dapat mempengaruhi harga yang ada di pasar modal.


METODOLOGI
· Penelitian dilakukan pada perusahaan yang melakukan IPO dan listing di BEJ
· Rentang waktu yang digunakan adalah 1 Januari 1995 sampai 31 Desember 1996
· Populasi atas penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang listing di BEJ
· Perusahaan yang melakukan IPO dan yang masuk dalam persyaratan atas penelitian ini berjumlah 34 buah
· Penelitian ini adalah menggunakan data sekunder yang berasal dari harian Bisnis Indonesia dan Republika

Definisi Operasional
Dalam penelitian ini, menggunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel indpenden tersebut adalah Auditor, Underwriter, persentase saham yang ditahan oleh pemegang saham lama, umur perusahaan, besar (ukuran) perusahaan. Sedangkan variabel dependen adalah tingkat underpriced pada penawaran perdana.

Hipotesis
H0 : tidak ada pengaruh antara Auditor, Underwriter, Persentase Saham, umur, ukuran perusahaan terhadap underpriced
H1 : Auditor berpengaruh negatif terhadap underpriced
H2 : Underwriter berpengaruh negatif terhadap underpriced
H3 : Persentase saham berpengaruh positif terhadap underpriced
H4 : Umur perusahaan berpengaruh negatif terhadap underpriced
H5 : ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap underpriced

Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan regresi berganda. Dari pengujian hipotesis, diperoleh hasil sebagai berikut :







Nama Variabel Koefisien T Sig T
Auditor 0.003 0.023 0.9817
Underwriter - 1.236 - 0.245 0.3893
Persen Saham - 0.002 - 0.685 0.8081
Umur - 0.2889 - 0.184 0.2465
Ukuran - 0.1745 - 0.874 0.1031
Constanta 1.95 1.812 0.8070
Dari tabel yang ada di atas menunjukkan nilai Sig T yang lebih besar derajat kepercayaan (5%). Kesimpulannya adalah tidak ada pengaruh antara Auditor, Underwriter, Persentase Saham, umur, ukuran perusahaan terhadap tingkat underpriced yang signifikan.


SARAN
Ø Penelitian tersebut kurang spesifik akan populasi dan sample yang digunakan
Ø Kriteria yang ditetapkan untuk mengambil populasi dan sample tidak dijabarkan
Ø Belum menunjukkan keterkaitan yang relevan akan penelitian yang sebelumnya

ISTILAH

v Auditor : satu profesi penunjang pasar modal berfungsi melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan perusahaan yang akan melakukan go-publik. Hasil audit ini sangat dibutuhkan untuk pengambilan keputusan
v Underwriter : pihak penjamin emisi saham baru yang menanggung risiko terhadap fluktuasi harga yang merugikan selama periode di mana emisi saham baru / obligasi sedang didistribusikan kepada pemesan
v Adviser : penasehat perusahaan


CRITICAL REVIEW
RISET KEUANGAN

NAMA : MOHAMMAD SYARIF NUR R
NIM : 1M050837







ANALISIS PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KEGIATAN PERDAGANGAN SAHAM DAN VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN
(Materi minggu ke-2)

Pada umumnya penelitian yang menyangkut pasar modal telah banyak dilakukan. Dasar atas penelitian ini adalah adanya informasi / berita yang menyangkut suatu perusahaan maka akan dapat mempengaruhi harga saham yang ada di pasar modal. Penelitian yang dilakukan oleh Suad Husnan, Mahmud M. Hanafi, dan Amin Wibowo ini menitik beratkan bahwa laporan keuangan yang diterbitkan oleh suatu perusahaan tidak memberikan pengaruh pada pengambilan keputusan. Secara normal, laporan keungan yang diterbitkan oleh perusahaan akan memberikan suatu informasi kepada investor maupun masyarakat umum tentang bagaimana keadaan perusahaan. Namun saat ini, hal tersebut dianggap sudah tidak relevan. Mereka lebih mempertimbangkan informasi / rumor (isu) yang berkembang di masyarakat. Bila dikaji secara detail, terkadang informasi yang ada di publik belum tentu benar.

Hal ini dirasa agak aneh, karena hanya dengan berdasar pada informasi yang belum tentu benar akan terjadi proses transaksi di pasar modal. Terlebih lagi, investor dan masyarakat menganggap bahwa informasi yang telah di-publikasikan telah out of date. Biasanya dalam keadaan tersebut, akan membuat harga saham tidak berubah (cenderung stagnan).

· Laporan keuangan merupakan suatu informasi mengenai laba/rugi dan besar kekayaan serta dari mana modal yang diperoleh suatu perusahaan.
· Perdagangan saham adalah suatu kegiatan transaksi pasar modal yang terjadi pada setiap hari. Untuk mengetahuinya, maka besarnya dapat dilikhat dengan ukuran saham yang dimiliki / diperjual-belikan.
· Variabilitas tingkat keuntungan dapat dilihat dengan indikator (SRV). Indikator tersebut diperoleh dari hasil perhitungan return abnormal dibagi dengan varians dari return abnormal.





METODOLOGI
Ø Penelitian ini termasuk studi peristiwa (event study)
Ø Populasi yang digunakan adalah saham yang ada di Bursa Efek, serta sample yang digunakan adalah 30 saham yang aktif
Ø Konsentrasi yang diteliti adalah laporan keungan
Ø Periode yang diteliti adalah laporan keuangan bulan Desember 1993 yang telah diaudit dan laporan keuangan bulan Maret 1994 yang belum diaudit
Ø Pengamatan dilakukan pada variabel kegiatan perdagangan saham dan variabilitas tingkat keuntungan dilakukan pada 20 hari sebelu dan sesudah pengumuman laporan keuangan. 10 hari sebelum dan sesudah pengumuman laporan keuangan.

HIPOTESIS
H1 : pada hari pengumuman laporan keuangan, kegiatan perdagangan saham lebih tinggi daripada hari – hari di luar pengumuman
H2 : kegiatan perdagangan saham pada hari – hari sebelum pengumuman lebih tinggi daripada kegiatan perdagangan sehari setelah pengumuman
H3 : variabilitas tingkat keuntungan saham pada hari pengumuman lebih tinggi daripada variabilitas pada hari – hari di luar pengumuman
H4 : variabilitas tingkat keuntungan pada hari – hari sebelum pengumuman lebih tinggi daripada variabilitas tingkat keuntungan sehari setelah pengumuman
H5 : diharapkan bahwa pengumuman laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan (laporan bulan Desember) akan mempunyai dampak yang lebih tinggi intensistanya terhadap kegiatan perdagangan daripada laporan keuangan yang tidak diperiksa oleh akuntan
H6 : diharapkan bahwa pengumuman laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan (laporan bulan Desember) akan mempunyai dampak yang lebih tinggi intensistanya terhadap variabilitas tingkat keuntungan daripada laporan keuangan yang tidak diperiksa oleh akuntan

HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian pada umumnya menunjukkan bahwa pada periode pengumuman laporan keuangan, kegiatan perdagangan maupun variabilitas tingkat keuntungan lebih tinggi dibandingkan dengan periode di luar pengumuman, meskipun dengan tingkat signifikansi yang berbeda.





a. kegiatan perdagangan saham

Kegiatan yang diuji Hipotesis ke Periode 20 hari Periode 10 hari
Sekitar pengumuman dengan pada hari pengumuman (Desember) 1 0, 108; 0,183 (0,066) (0) signifikan 0,113; 0,183 (0,079) (0) signifikan
Sebelum dengan sesudah pengumuman laporan keuangan (Desember) 2 0,107; 0,114 (0,083) (0,046) tidak signifikan 0,151; 0,076 (0,099) (0,0185) signifikan
Sekitar pengumuman dengan pada hari pengumuman (Desember) 1 0,081; 0,139 (0,035) (0) signifikan 0,079; 0,139 (0,032) (0) tidak signifikan
Sebelum dengan sesudah pengumuman (Maret) 2 0,100; 0,064 (0,034) (0,028) signifikan 0,089; 0,0677 (0,0391) (0,0202) signifikan
Desember dengan Maret 5 0,110; 0,082 (0,065) (0,035) signifikan 0,117; 0,0823 (0,079) (0,039) signifikan
Sebelum pengumuman laporan keuangan Desember dengan Maret 5 0,107; 0,100 (0,083) (0,034) tidak signifikan 0,151; 0,088 (0,099) (0,039) signifikan
Setelah pengumuman laporan keuangan Desember dengan Maret 5 0,114; 0,064 (0,046) (0,028) signifikan 0,026; 0,069 (0,019) (0,021) tidak signifikan
Catatan : hasil yang signifikan menunjukkan signifikansi paling tidak pada tingkat 10%, angka dalam kurung merupakan deviasi standard

Laporan keuangan memberikan informasi yang berguna bagi pasar sehingga mendorong meningkatnya aktivitas perdagangan dibandingkan di luar periode pengumuman.

b. variabilitas tingkat keuntungan

Kejadian yang diuji Hipotesis ke Periode 20 hari Periode 10 hari
Sekitar pengumuman dengan pada hari pengumuman (Desember) 1 0,975; 1,106 (0,554) (0) signifikan 0,954; 0,907 (0,422) (0) tidak signifikan
Sebelum dengan sesudah pengumuman laporan keuangan (Desember) 2 1,113; 1,018 (0,548) (0,417) tidak signifikan 0,973; 0,937 (0,439) (0,428) tidak signifikan
Sekitar pengumuman dengan pada hari pengumuman (Maret) 1 0,979; 1,400 (0,711) (0) tidak signifikan 0,944; 1,102 (0,590) (0) tidak signifikan
Sebelum dengan sesudah pengumuman (Maret) 2 0,975; 1,001 (0,558) (0,467) signifikan 1,158; 0,7322 (0,710) (0,362) signifikan
Desember dengan Maret 6 0,975; 0,979 (0,555) (0,672) tidak signifikan 0,951; 0,952 (0,412) (0,576) tidak signifikan
Sebelum pengumuman laporan keuangan Desember dengan Maret 6 1,113; 0,975 (0,548) (0,558) tidak signifikan 0,972; 1,157 (0,439) (0,710) tidak signifikan
Setelah pengumuman laporan keuangan Desember dengan Maret 6 1,018; 1,001 (0,418) (0,467) tidak signifikan 0,933; 0765 (0,406) (0,361) tidak signifikan
Catatan : hasil yang signifikan menunjukkan signifikansi paling tidak pada tingkat 10%, angaka dalam kurung merupakan deviasi standard

Laporan keuangan Desember dan Maret menunjukkan bahwa variabilitas keuangan pada saat pengumuman laporan lebih besar dibandingkan dengan periode di luar pengumuman.


KESIPULAN
v laporan keuangan memberikan pengaruh signifikan pada kegiatan perdagangan saham
v laporan keuangan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabilitas tingkat keuntungan untuk bulan Desember, namun pada bulan Maret terdapat pengaruh yang signifikan.

SARAN
o kurang spesifik dalam mengamati laporan keuangan
o belum adanya kriteria perusahaan yang menjadi sample
o lapran keuangan yang dipakai bisa ditambah lagi untuk menunjukkan tingkat akurasinya

Tidak ada komentar: